Tanjung Selor – Plt. Kepala Bappeda dan Litbang Provinsi Kalimantan Utara, Bertius S.Hut memimpin langsung finalisasi pengisian data pengukuran Indeks Ketahanan Nasional pada Selasa (18/2). Hadir dalam kegiatan ini Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Utara Mas'ud Rifai, SST., MM serta perangkat daerah di lingkungan Provinsi Kalimantan Utara.
Dalam arahannya, Bertius menyebutkan bahwa proses pengukuran indeks tersebut dengan menggunakan dua pendekatan, yakni jenis pendekatan kualitatif yang asalnya dari data kebijakan dan data kuantitatif dari data kinerja. ”Kolaborasi antara BPS sebagai pembina data dan perangkat daerah sebagai produsen data diharapkan dapat menghasilkan keterisian data yang sempurna,” terang Bertius.
Beliau juga menegaskan bahwa Indeks Ketahanan Nasional pun akan semakin baik jika didukung dengan kolaborasi antarpihak. Selain itu, Indeks Ketahanan Nasional yang tangguh sangat berpengaruh guna mewujudkan visi Indonesia maju.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa pengukuran Indeks Ketahanan Nasional ini mencakup delapan aspek penting yaitu geografi, demografi, sumber kekayaan alam, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan.
Data kebijakan dan data kuantitatif dari data kinerja tersebut lalu disatukan kemudian menghasilkan indeks komposit yang dapat menunjukkan ketahanan nasional Indonesia. Indeks komposit di sini berasal dari kisaran angka satu hingga lima. Adapun indeks 1 menunjukkan ketahanan nasional yang rawan, indeks 2 menunjukkan kurang tangguh, indeks 3 cukup tangguh, indeks 4 menunjukkan tangguh, dan indeks 5 itu sendiri menunjukkan sangat tangguh.
Diketahui bahwa Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI merilis Indeks Ketahanan Nasional sepanjang tahun 2024 mencapai skor 2,87. Angka ini dinilai berada dalam kategori cukup tangguh berdasarkan hasil Laboratorium Pengukuran Ketahanan Nasional (Labkurtannas).
Hasil pengukuran indeks nasional ketahanan ini, diharapkan dapat digunakan untuk mengevaluasi capaian program pembangunan nasional yang sedang berjalan dan dapat dijadikan pedoman bagi perencanaan pembangunan di masa mendatang. (AS)