Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara terus memperkuat pondasi ekosistem inovasi daerah yang terukur, adaptif, dan berkelanjutan. Melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan (Bappeda dan Litbang), pemerintah menyelenggarakan Workshop Penguatan Tata Kelola Inovasi Daerah untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Dasar sebagai langkah konkret dalam mendorong transformasi birokrasi menuju tata kelola yang modern dan responsif. Kepala Bappeda dan Litbang Kaltara, Bapak Bertius,S.Hut menyampaikan bahwa pelaksanaan workshop ini merupakan wujud komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan mutu pelayanan publik melalui pendekatan yang lebih progresif.
“Inovasi kini bukan lagi sekadar opsi, tetapi menjadi keharusan. Dengan inovasi, layanan dasar dapat diberikan lebih cepat, transparan, dan sesuai dengan kebutuhan warga yang semakin berkembang,” ujarnya.
Bapak Bertius juga menyoroti bahwa struktur organisasi perangkat daerah masih perlu diperkuat dari aspek pelayanan publik agar perubahan yang diharapkan dapat berjalan optimal.
“Saat ini komposisi perangkat daerah masih banyak berada pada sektor non-layanan dasar. Karena itu, diperlukan upaya untuk menggeser fokus melalui pengembangan inovasi yang mendorong peningkatan kualitas layanan publik secara lebih terukur,” jelasnya.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Utara tahun 2025–2029, pemerintah menetapkan sasaran strategis berupa peningkatan Indeks Inovasi Daerah (IID) hingga mencapai kategori sangat inovatif dengan skor minimal 65,00. Target ini, lanjut Bertius, mencerminkan keseriusan pemerintah dalam membangun budaya inovasi di seluruh jajaran perangkat daerah.
“Kami ingin budaya inovasi benar-benar hidup di pemerintahan, bukan hanya sebatas dokumen. Target IID ini menjadi motivasi sekaligus indikator keberhasilan transformasi tata kelola pemerintahan di Kaltara,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, Pemprov Kaltara berharap lahir ide, kolaborasi, dan model praktik baik yang dapat diterapkan di berbagai sektor layanan publik, sehingga inovasi tidak berhenti pada konsep, tetapi hadir sebagai solusi nyata bagi masyarakat.




